GAGAL TENAK, SUKSES BISNIS JAMU AYAM

GAGAL TENAK, SUKSES BISNIS JAMU AYAM

Setelah gagal menjalankan roda peternakan ayam, Bambang Setio Prakoso banting setir. Ia membelokkan usahanya ke bidang obat-obatan ayam. Bisnis barunya itu melaju kencang. Bahkan pengusaha Thailand tertarik untuk mendatangkannya

 

Awal 90-an ketika rame-ramenya ayam broiler, Bambang Setio Prakoso terjun ke bidang itu. Sempat maju lalu terhadang badai krismon.

Usahanya pun gulung tikar. Berbekal pengalamannya, ia pun meracik jamu ayam kemudian dipasarkan sendiri. Jamu tersebut bermerk Mbah Gober.

Jamu yang menjadi produk unggulan Kodya Madiun ini, kini banyak diburu oleh kalangan peternak ayam. Karena jamu yang satu ini memang khusus diperuntukkan bagi ayam, khususnya ayam peternak seperti ayam buras, ayam bekisar, ayam kate, bahkan ayam aduan.

 

Jamu Mbah Gober ini berkhasiat menambah kejantanan, tenaga, nafas dan stamina serta menghilangkan rasa lelah atau lesu pada ayam, mencegah kegemukan karena kebanyakan lemak, juga meningkatkan produksi telur pada ayam babon.

 

Selain itu, jamu tradisional ayam ini juga mempunyai kemampuan mengobati berbagai penyakit yang sering menyerang pada ayam, yakni penyakit pernafasan (pilek, ngorok, batuk), penyakit kuning, penyakit cacingan dan mencret.

 

Menariknya, sejak diluncurkan tahun 1993 silam, jamu tradisional ini telah mampu menggeser produk kimia yang selama ini banyak digunakan dalam mengobati berbagai penyakit ayam.

 

Dikatakan oleh Bambang Setio Prakoso yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Gober karena produk jamunya itu, usaha jamunya ini dimulai sejak ia mengalami kegagalan sebagai peternak ayam karena banyak menggunakan obat-obatan kimia dalam perawatan ayam ternakannya. Dari situ ia kemudian mengadakan eksperimen pada ayam-ayamnya yang berlanjut hingga menjadi usaha yang cukup sukses untuk saat ini. Dipilihnya nama Mbah Gober, karena menurutnya nama ini bisa memberikan arti tersendiri bagi yang mendengar dan menyebutnya.

 

“Terus terang saja saya merasa sangat senang karena jamu ayam hasil racikan saya ini kini menjadi tujuan para peternak yang ingin mendapatkan ayam yang sehat dan singset. Barangkali para peternak betul-betul merasakan manfaat penggunaan jamu Mbah Gober ini” tuturnya pada AGROBIS saat ditemui didalam sebuah acara seminar di Surabaya baru-baru ini.

 

Karena jamu tradisional ayam ini merupakan satu-satunya yang beredar di pasaran, maka tidaklah mengherankan jika produktivitasnya cukup tinggi. Dalam sehari Bambang mampu memproduksi hingga 10 ribu pak yang dikemas isi 20 biji.

 

Karena pelanggannya sudah cukup banyak, Bambang tidak lagi melakukan promosi dengan mengadakan demo di pasar-pasar seperti yang dilakukannya dulu saat awal memulai usahanya ini. Kini ia tinggal menunggu pesanan melalui telepon dan mengirimnya ke tempat si pemesan. Hingga saat ini jamu mbah Gober ini telah banyak beredar di Jawa Tengah, Malang, Surabaya, Blitar, Kalimantan, Irian dan Jakarta.

 

Karena usaha yang dijalaninya ini melaju cukup pesat, maka pihak Kodya Madiun menjadikannya sebagai produk unggulan daerah ini. Mantan guru di salah satu SD di Surabaya ini pun kian memantapkan usahanya dalam dunia usaha.

 

Seperti biasanya yang terjadi dalam dunia usaha, jika satu produk meluncur mulus di pasaran, maka produk tiruanpun akan segera menyusul di pasaran. Demikian juga dengan yang terjadi pada jamu mbah Gober ini. Produk jamu tiruan meluncur di pasaran tapi tidak berlangsung lama karena khasiatnya kurang manjur, dan para konsumen telah mengetahui antara jamu yang palsu dengan yang asli.

 

“Ya dengan banyaknya demo yang saya lakukan secara langsung pada konsumen di pasar-pasar, mereka akhirnya tahu mana produk yang asli dan mana yang palsu. Untuk keperluan ini saya memakai tenaga 5 orang sales yang tetap saya gunakan sekarang sebagai tenaga produksi.” Ujarnya mengungkap.

 

Dengan bantuan 5 orang karyawan yang dibayar dengan upah harian sebesar Rp. 15 ribu, Bambang semakin mengembangkan usahanya dengan aktif mengikuti pameran-pameran di sektor agrobisnis yhang banyak diselenggarakan akhir-akhir ini.

 

Keampuhan jamu tradisional ini telah banyak dibuktikan oleh para peternak, karena tidak hanya bergungi sebagai doping saja tapi juga jadi pendukung ayam untuk jadi sehat. Jamu diedarkan dalam bentuk gelintiran dengan panjang 2 cm dan sebesar 5 mm, sesuai dengan namanya, yakni jamu tradisional maka bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu ini juga banyak menggunakan bahan rempah-rempah yang mudah didapat di sekitar tempat tinggalnya.

 

Bahan dasar pembuatan jamu ini meliputi, madu, telor, gingseng, kencur dan 18 macam ramuan lainnya. Yang jelas penggunaan jamu ini tidak memberikan efek sampingan pada ayam yang mengkonsumsinya.

 

“Sejak memperkenalkan jamu ini kepada peternak hingga saat ini alhamdulillah saya tidak pernah mendapatkan komplain, ada ayam yang bertambah sakit atau mati setelah meminum jamu saya.” Jelasnya.

 

Karena kesuksesan nama jamu ini yang telah banyak dikenal oleh kalangan peternak, sempat mambuat pendusaha Thailand berinisiatif untuk mengekspor jamu ke Bangkok. Tapi karena adanya aksi kerusuhan di Jakarta beberapa waktu lalu, rencana ini jadi gagal karena orang Thailand ini kembali ke negaranya disebabkan gedung yang menjadi kantornya ikut dibakar.

 

Bambang yang pernah dinobatkan sebagai pemuda pelopor sekodya Madiun tahun 1999, selain memproduksi jamu mbah Gober ia juga aktif sebagai pemain musik elekton yang membutuhkan jasanya di pesta-pesta perkawinan.

(disadur dari Majalah Agrobis No. 448 Minggu III Nopember 2001)



Komentar

  • Ray Rayhan

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus rhoncus eros dapibus, tincidunt elit vel, interdum nisi. Donec sit amet dolor non odio porttitor tincidunt sit amet sed erat. Sed tristique gravida ligula. Vestibulum vel nulla et neque mattis efficitur non nec lorem.

    Rabu, 09 Mei 2018

  • Clara Anatasya

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus rhoncus eros dapibus, tincidunt elit vel, interdum nisi. Donec sit amet dolor non odio porttitor tincidunt sit amet sed erat. Sed tristique gravida ligula. Vestibulum vel nulla et neque mattis efficitur non nec lorem.

    Rabu, 09 Mei 2018


Tambahkan Komentar

Testimonial

wih jamune mbah gober ancen sip, ayam ku wes sehat terus jarang sakit......

m.maalikal mulki

Mbh gober ayo di gober nier siiiip...

Branco,Tuban jawa timur

...

harianto

Mbahgober pancen sippp .......

endang. madiun

alhmdllh ayam qu slalu sehat berkat jamu mbah gober/ slam kenal dari banjarmasin rantau tapin...

muhammad naufal

punyaku buras,satu minggu kulit ngelotok,dan langsung bilas ...

Nuryadi

Mbah Gober pancen Jos Gandos...

Wiryanto, Kudus

Ayam saya tidak pernah sakit lagi, tidak terkalahkan saat diadu. Terima kasih Mbah Gober...

Hariyanto, Banjarmasin

Jamu Ayam Mbah Gober pokoke Joss Gandoss...

Sumardi, Madiun

Setelah menggunakan Jamu Ayam Cap Mbah Gober ayam saya tidak pernah sakit-sakitan lagi. Mbah Gober m...

Sugiyono, Bantul Yogyakarta